BENCANA TSUNAMI MIYAGI JEPANG, MAWAS DIRILAH PADA SANG PENCIPTA!!!

Bencana tsunami dan gempabumi yang terjadi miyagi jepang baru-baru ini patut dijadikan bahan renungan dan antiklimaks hidup manusia di muka bumi ini sesungguhnya tidak dapat kita membacanya dari sisi ilmu pengetahuan saja, namun juga harus kita meyakini bahwa kita hidup di dunia ini adalah ada yang mengatur DZAT itulah yang wajib kita yakini dan patuhi, semuanya adalah atas kehendakNya,  sesungguhnya manusia adalah salah satu ciptaanNya, disamping makhluk-makhluk lain nyang ada di bumi ini, namun kadangkalah kita masih ragu atau subhat, bahkan mengingkarinya, karena aqly kita lebih dominan berperan dalam mengatur kehidupan.

Coba bayangkan, dan bandingkan kejadian tsunami di Aceh dan Miyagi, korban yang berjatuhan 300 kali lipat menimpa Aceh, namun tetap saja meskipun Jepang adalah salah satu negara maju, modern, dengan basis teknologi yang kuat, bencana ini tidak dapat luput dari korban yang tewas 1000 jiwa, kesemuanya ini mesti kita hayati dan pelajari, makna apa sesungguhnya yang akan terjadi, serta apa yang sedang direncanakan oleh DZAT penguasa dan pemilik bumi dan langit, pasti akan ada suatu rencana, dimana manusia sebagai makhluknya pasti tidak akan mampu menembus kodrat dan iradat NYa, kemudian apa yang sebaiknya kita lakukan? tentu saja kita harus eling lan waspada, yang berlandaskan pada hidup itu kita iso rumongso, jangan sekali-kali kita rumongso iso, karena Gusti Allah tidak menyukai dengan orang atau bangsa ataupun kaum yang sombong, dan orang yang ujub serta ri'ya.

Sudah saatnya kita kembalikan bencana ini kepada Sang Pencipta, janganlah sekali-kali kita Su'udzon, berprasangka buruk kepada Nya, tetapi Husnudzon lah, berprasangka baiklah kepada Nya, di suatu bencana pasti ada rencana lain, rencana ini hanyalah milik DZAT Sang Pencipta, Allah Swt, semoga kita semua dilindungi oleh Allah Swt, dengan catatan, perbanyak amar ma'ruf dan singkirkan sejauh-jauhnya nahi munkar, Insya Allah, apa yang sedang terjadi dan kita lihat di miyagi jepang, mulai dari saya sendiri, berwasiat untuk selalu mendekatkan diri kepada Nya, penuh keikhlasan, dengan harapan memperoleh ridhloNya, amin ya rabbal alamin.